Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Utama Tahun 2020
jenjang SMK/MAK pada tanggal 16 s.d. 19 Maret 2020 di Provinsi Jambi
berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan setelah secara resmi pada
tanggal 2 Maret 2020 Presiden Jokowi umumkan dua WNI positif corona di
Indonesia. Bahkan ada provinsi yang telah menyatakan penundaan pelaksanaan UNBK
SMK/MAK, yaitu : DKI. Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Riau dan
Kalimantan Timur. Alhamdulillaahi, Provinsi Jambi masih dapat menyelesaikan
pelaksanaan UNBK Utama SMK/MAK sesuai dengan jadwal.
Pada akhirnya seluruh pelaksanaan layanan penyelenggaraan
pendidikan di Provinsi Jambi dilaksanakan dengan pola Belajar Dari Rumah (DBR)
atau daring dengan diterbitkannya Surat
Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Nomor 939/SE/DISDIK-2.1/III/2020 tanggal
27 Maret 2020 tentang Layanan Penyelenggaraan Pendidikan dalam Rangka
Pencegahan Penularan dan Penyebaran Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19)
di Wilayah Provinsi Jambi adalah tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Jambi
Nomor 0960/SE/BPBD.2/III/2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang Penyeleggaraan
Ibadah dan Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Wabah Corona
Virus Disease (Covid-19) dan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun
2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Pada masa awal kegiatan belajar dari rumah menjadi
masa-masa yang sulit bagi tenaga pendidik/guru dan peserta didik untuk memilih
media yang sesuai dengan kondisi di wilayah masing-masing. Bermacam-macam
tantangan dihadapi, salah satu yang paling mendasar adalah kurikulum. Rata-rata
guru masih mengejar target kurikulum walaupun sudah ada dalam SE Mendikbud
Nomor 4 Tahun 2020, bahwa : “Belajar
dari Rumah (BDR) melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa/i, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan”.
Saya guru di SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur,
mengajar mata pelajaran kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Saat
BDR dimulai siswa/i kelas 11 sedang melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
di beberapa Industri dan Dunia Kerja
(IDUKA) yang menjadi mitra kami, sedangkan siswa/i kelas 10 masih libur pasca
UNBK dan kelas 12 baru saja menyelesaikan UNBK. Jujur, kondisi kehadiran siswa/i
tersebut agak melegakan bagi saya karena secara layanan pembelajaran fokus kami
diringankan karena siswa/i kelas 12 telah selesai UNBK.
Tahap awal yang wajib dilakukan adalah mengecek
kondisi siswa/i kelas 11 yang sedang berada di IDUKA masing-masing terutama siswa/i
yang lokasi IDUKA di Kota Jambi karena siswa/i tersebut sebagian besar tinggal
di rumah kost. Adapun berdasarkan wilayah IDUKA dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kota Jambi. Alhamdulillaahi, seluruh siswa/i
kami yang berada di Kota Jambi dalam kondisi aman, dan sehat. Panitia
memutuskan siswa/i kelas 11 ditarik sementara waktu terhitung tanggal
23 s.d. 29 Maret 2020. Namun akhirnya seluruh siswa/i tersebut harus mengakhiri
kegiatan PSG mereka lebih awal, terhitung tanggal 02 April 2020 seluruh siswa/i
kami tarik sepenuhnya dari lokasi PSG masing-masing.
Ada empat tahapan penting yang saya lakukan
selanjutnya adalah menghitung minggu efektif yang tersisa sebelum penyerahan ujian
akhir semester, memetakan kompetensi dasar yang telah diajarkan dan yang belum
belum diajarkan, memetakan perbedaan individu siswa dan membaca regulasi yang
mengatur kegiatan belajar dari rumah.
Menghitung minggu efektif sangat penting untuk
memilih layanan pembelajaran yang efektif dilaksanakan terutama dalam kegiatan
BDR. Menurut kalender pendidikan diketahui minggu efektif yang tersisa adalah 9
minggu efektif. Berikutnya dari pemetaan kompetensi dasar yang belum diajarkan
diketahui bahwa kompetensi dasar esensial yang belum diajarkan untuk kelas 10
dan kelas 11 sebanyak 1 kompetensi dasar esensial yang belum dipelajari.
Pemanfaatan media sosial whatsapp sejak awal pembelajaran dilakukan
sangat membantu mengetahui bahwa seluruh siswa/i yang saya bimbing seluruhnya
memiliki android dan aktif menggunakan media sosial. Regulasi tentang
BDR dengan sangat jelas menerangkan bahwa, proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan
:
a. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan
kelas maupun kelulusan;
b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan
kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;
c. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah
dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah;
d. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi
umpan baik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantitatif.
Berpedoman pada empat
tahapan yang telah dilakukan, maka saya memutuskan untuk memberikan tugas
proyek yang akan dikerjakan oleh seluruh siswa/i baik kelas 10, kelas 11 dan
kelas 12 (pengganti uji kompetensi). Untuk menyampaikan tugas tersebut whatsapp
group setiap kelas menjadi media komunikasi dengan seluruh siswa/i saya.
Adapun tugas yang saya berikan adalah membuat video pendek dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Tema Social Distancing dan Pencegahan
Penyebaran Covid-19
b. Format video AVI/MPEG/MP4
c. Durasi waktu bebas agar idenya tidak terbatas
d. Upload ke channel
youtube tkjonline smkn1tjt
e. Batas waktu upload 30 April 2020
Selain tugas proyek video saya juga mengirimkan
sebuah formulir isian yang saya buat dengan memanfaatkan google form,
yaitu formulir data individual peserta didik. Saya mengirimkan link google
form tersebut berupa pesan singkat melalui whatsapp group, sehingga
siswa dapat mengisi formulir tersebut dengan androidnya dimana saja dan kapan
saja. Khusus untuk formulir ini saya berikan waktu maksimal hingga saat jadwal
ujian akhir semester. Formulir saya buat sekalian untuk menghimpun data yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan akademik dan non akademik siswa, misalnya
prestasi siswa.
Bermacam-macam keluhan saya terima dari siswa/i saya,
ada yang mengeluh belum pernah membuat video, ada yang tidak tahu edit
videonya, ada yang tidak tahu cara upload ke channel youtube, dan
yang paling klasik adalah tidak ada paket data. Keluhan tersebut saya jawab
dengan sabar karena saya menyadari keterbatasan komunikasi kami. Saya
perbolehkan mereka membuat video secara kelompok terbatas dengan konten
masing-masing, untuk cara upload ke channel youtube saya buatkan
lembar kerja singkat yang berisi langkah-langkah upload ke channel
youtube, dan untuk keluhan tidak ada paket data saya perbolehkan untuk
mengumpulkan tugas tersebut ke sekolah.
Luar biasa, keanekaragaman video yang dihasilkan oleh
para siswa/i saya. Keterampilan mereka membuat video sungguh luar biasa, sangat
mengesankan bagi saya karena saya tidak pernah mengajarkan cara membuat video.
Tugas membuat video tersebut saya berikan hanya berdasarkan pengalaman melihat
video pendek kegiatan kelas yang mereka kirim ke whatsapp group, dari
pengalaman tersebut saya yakin kalo mereka bisa. Akhirnya, pada saat yang tepat
saya dapat menggali potensi siswa/i saya dengan cara memfasilitasi mereka
membuat video dengan tema yang telah ditentukan.
Tujuan memberikan tugas yang bermakna untuk siswa/i
saya pun tercapai, mereka memperoleh pembelajaran langsung tentang pencegahan
penyebaran Covid-19 melalui video yang mereka buat sendiri. Tugas ini
telah memberikan keterampilan kepada seluruh siswa/i saya membuat video dan
lalu mengupload video terseut ke channel youtube. Dan yang paling
bermakna tugas ini bermanfaat untuk siapa saja yang menonton video ini dalam
upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Adapun kalo ada yang tidak
sempurna dari video tersebut saya pikir itulah proses belajar.
Inilah pengalaman yang dapat saya bagi dengan kita
semua selama melaksanakan kegiatan Belajar dari Rumah terutama pada pada masa
awal penyebaran Covid-19. Saat dimana semua insan pendidikan masih harus
mencari format atau solusi yang tepat agar layanan pedidikan tetap berjalan.
Salam sehat selalu dan jangan lupa pesan ibu untuk selalu memakai masker,
menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Posting Komentar