"OK, bro... Sy sdh nyampe Stasiun Kota", itulah tulisan yang yang sy baca dari layar HP di genggamanku.
Akhirnya stelah 10 tahun kami kembali bertemu di Jakarta, bersalaman lalu pelukan hangat dua orang sahabat sambil saling bertanya kabar. Sahabat SMA saya ini sedang menyelesaikan Program Doktor di IPB, hari itu kami bertemu karena kebetulan saya sedang ada tugas dari sekolah mengikuti Workshop SMK Berintegritas di  P4TK Bisnis dan Pariwisata Sawangan. Terdorong rasa kangen dan niatan silaturrahim maka saya sempatkan untuk bertemu sahabat SMA di Jakarta dan memang kebetulan saya harus koordinasi dengan Kepsek yang saat itu sedang berada di Jakarta.
Singkatnya, kami akhirnya telah berada di salah satu tempat makan siap saji di salah satu sudut pusat belanja terbesar di daerah Jakarta Kota. Pada salah satu perbincangan hangat kami, saya bertanya apa yang sedang diteliti oleh teman saya ini untuk meraih gelar Doktornya. Dia ceritakan dengan lugas apa yang ditelitinya, lalu pada bagian akhir cerita saya langsung berkomentar.
"Mantap, kalo begitu bisa dipatenkan kalo berhasil", kata saya padanya
"Memang banyak peneliti yang melakukan itu, tp saya memilih mengikuti nasehat Profesor saya yang telah almarhum. Dimana beliau mengizinkan setiap orang menggunakan teori yang telah ditelitinya tanpa dihalangi oleh paten," jawabnya
Lalu disambungnya kembali ucapannya, "Akan sia-sia amal jariyah seorang guru bila setiap huruf yang diajarkan pada muridnya telah dihitung dengan banyaknya rupiah yang akan diterima. Biarkan apa yang kita sampaikan kepada murid kita tetap diperhitungkan sebagai amal jariyah. Paten merupakan penghalang perhitungan amal jariyah tersebut".
Saya termenung mendengarkan penjelasannya dan seolah tersadar dari sebuah pemikiran picis sebagai seorang guru yang telah mengajar selama 13 tahun. Betapa diri saya merasa kecil dengan apa yang disampaikan sahabat saya ini, seorang yang seharusnya punya kesempatan untuk memperoleh aliran rupiah tapi memilih memperolehnya di akhir masa nanti ketika datang hari perhitungan yang sesungguhnya. Terima kasih sahabat, apa yang kita diskusikan hari itu akan saya sampaikan kepada semua teman-teman pendidik saya dimana saja.


Jakarta, Akhir November 2015

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama