......

September ceria

September ceria

September ceria

September ceria 

 

Milik kita Bersama

.......

 

Itulah isi potongan lagu September Ceria dari Vina Panduwinata yang rilis Tahun 1982 di Album Citra Pesona.

 

Syair lagu ini seperti mewakili harapan dan doa setiap insan pendidikan khususnya dan masyarakat Indonesia serta dunia yang sudah lama dirundung kemurungan karena Pandemi COVID-19.

 

Anak-anak sudah rindu bermain bersama teman-teman dengan ceria di halaman rumah tanpa takut terpapar virus, mereka juga sudah rindu sekolahnya, orang tua kerepotan ketika harus mendampingi 3 (tiga) orang anak dengan jenjang berbeda saat belajar dari rumah dan para guru merasakan hambar saat melakukan kegiatan belajar karena interaksi yang tidak normal. Beban ini tersebut semakin bertambah karena harus menyiapkan perangkat BDR dan membeli paket data GSM kalau tidak tersedia layanan internet seperti IndiHome di rumah.

 

Tahun Ajaran 2020/2021 telah memasuki bulan ke-3, dimana saat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memulai tahun ajaran baru menyambut adaptasi kebiasaan baru pada dunia pendidikan diiringi dengan harapan bahwa pada Bulan September sekolah semakin banyak yang dibuka di seluruh Indonesia. Namun harapan itu masih belum menunjukan tren positif, karena hampir semua daerah yang dulunya zona hijau telah berubah menjadi zona kuning kembali bahkan ada yang menjadi zona merah. Menurut https://covid19.go.id diperoleh data : 


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah mengeluarkan beberapa keputusan terkait kegiatan belajar dan mengajar di sekolah yang diawali dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) lalu disusul dengan kebijakan dan program yang semuanya untuk mendukung proses belajar dari rumah.

 

Terhitung Tanggal 29 Juni 2020 s.d. 10 Juli 2020, Dirjen GTK-Kemdikbud telah mengadakan Seri Webinar Guru Belajar, Adaptasi Pembelajaran Masa Pandemi dengan tema "Menghadapi Tahun Ajaran Baru 2020/2021 untuk SMA, SMK, dan SLB". Webinar ini tidak hanya untuk guru tapi juga untuk kepala sekolah, pengawas sekolah, widyaiswara, orang tua dan insan pendidikan.

 

Hadirnya kegiatan tersebut sangat besar artinya ditengah pandemi COVID-19 ini, dimana siapa pun mendapat kejutan yang luar biasa. Guru diharuskan melakukan kegiatan belajar dengan variatif memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia bahkan di wilayah yang terpencil tanpa dukungan teknologi informasi sama sekali. Siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran sangat dituntut aktif dalam melakukan proses pembelajaran. Kegiatan webinar memberikan pengetahuan bagi guru berbagai alternatif kegiatan pembelajaran dan orang tua memperoleh tuntunan yang tepat untuk mendampingi anak belajar dari rumah.

 

Energi positif yang diberikan dari rangkaian webinar tersebut diharapkan membawa efek positif bagi guru dan orang tua sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa terutama selama kegiatan belajar dari rumah masih berlangsung. Pandemi COVID-19 tidak boleh menghentikan pembentukan generasi emas Indonesia yang cerdas dan berkarakter. Bahkan dengan keyakinan penuh kita bertekad inilah saatnya kita melakukan perubahan rutinitas belajar yang selama ini kita lakukan dengan variasi belajar yang beragam sehingga tercipta generasi yang siap menghadapi berbagai tantangan.

 

Salam sehat dan ceria, badai pasti berlalu karena Allah tidak akan menguji hambanya melebihi kesanggupannya. Aamiin...

26 تعليقات

  1. Semoga pandemi berakhir kita bisa beraktivitas seperti semula

    ردحذف
  2. Amazing
    Semoga Pandemi berlalu,kita bisa beraktivitas seperti biasa,Tanjung Jabung Timur akan ceria

    ردحذف
    الردود
    1. Semoga Allah Yang Maha Kuasa mengijabah doa kita semua... Aamiinn

      حذف
  3. Pandemi ini merupakan suatu masa yang memberikan kita pelajaran sangat berharga. Kita diajak melakukan berbagai lompatan untuk menghadapinya. Semoga dengan berlalu nya pandemi ini akan membuat kita semakin menyadari dan terus memacu diri dalam bersyukur kepada ALLAH SWT.

    ردحذف
    الردود
    1. Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur tpi bersyukur yang membuat kita bahagia...

      حذف
  4. Apa pun kondisinya menuntut ilmu adalah suatu kewajiban...semoga Allah memberikan hikmah terbaik di balik pandemi ini...terus semangat 💪💪💪

    ردحذف
  5. Semoga yg kt harapkan dikabulkan oleh Allah SWT, Aamiin.

    ردحذف
  6. Semoga semua akan cepat berlalu & Indonesia aman kembali

    ردحذف
  7. September ceria����������

    ردحذف
  8. Hidup kita itu sebaiknya ibarat “Bulan & Matahari” dilihat orang atau tidak, ia tetap Bersinar. di Hargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. di Terima kasihi atau tidak, ia tetap “Berbagi” ツ������

    #septemberCeria

    ردحذف
    الردود
    1. amazing... Bila seluruh makhluk tidak menyukai maka akan tidak berarti sama sekali jika Yang Maha Kuasa menyukainya...

      حذف
  9. Sepertinya paradigma socrates relevan pada masa pandemi skr ini, hanya pendidikan yang menyelamatkan masa depan. Kapanpun, dimana saja..kesempatan mengobarkan api pendidikan seperti tanpa batas.

    ردحذف
    الردود
    1. Saat Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh tentara sekutu, Kaisar Jepang saat itu bertanya, "Berapa orang guru yang tersisa ?"

      حذف
    2. أزال المؤلف هذا التعليق.

      حذف
    3. Well then,,tanpa keraguan menghormati guru adalah tugas moral yang penting karena guru as the man behind the guns juga sbg dasar mutu pendidikan suatu negara.

      حذف

إرسال تعليق

أحدث أقدم